Tempat wisata paling keren dan top di Melaka

Apa yang ada di benak Anda saat orang mengucapkan kata Melaka? Saya yakin, sebagian besar dari akan mengingat Selat Malaka. Sebuah selat yang jadi jalur perdagangan penting di masa penjajahan Hindia Belanda. Kami sengaja menyelipkan waktu sehari untuk menikmati wisata hit dan populer di kota kecil ini. Kota Melaka bisa ditempuh dengan bus selama dua setengah jam perjalanan dari bandara internasional KLIA2. Anda bisa membeli tiket bus seharga RM 24,5 di loket-loket persis di pintu keluar kedatangan penumpang KLIA2. Atau melalui situs pembelian tiket bus online seperti redbus. Halte tunggu bus-nya pun tidak jauh dari pintu keluar tersebut. Ada banyak kursi tunggu berjajar rapi untuk menanti bus yang di-booking datang. Sesuai dengan jadwal keberangkatan, bus Starmart warna merah masuk dan berhenti di halte bus tujuan Melaka. Kami pun bergegas menghampirinya dan menyimpan tas koper bawaan ke dalam bagasi. Setelah menunjukan tiket online di layar handphone kepada petugas untuk check-in, kami masuk kabin bus dan mencari nomor tempat duduk. Ada sedikit insiden, ternyata salah satu nomor kursi yang kami pesan online juga dimiliki oleh penumpang lain. Dia beli tiket secara offline via loket di bandara. Setelah sedikit negosiasi, akhirnya penumpang tersebut rela mengalah untuk pindah kursi yang lain.

Selama perjalanan KLIA2 – Melaka tidak banyak hal yang bisa kami lihat karena tertidur pulas. 😀 Saat menjelang masuk terminal Melaka Sentral kami pun terbangun. Jam sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi. Setelah turun, kami beristirahat sejenak sambil menikmati roti bun dan secangkir kopi sebelum beranjak menuju pusat kota. Ada banyak cara menuju ke pusat kota. Bisa dengan taxi, grab ataupun bus dalam kota bernama Pesona Melaka. Penginapan kami berada di area Jonker, hanya berjarak 400 meter dari Gedung Merah atau Stadhuis. Kawasan Stadhuis merupakan pusat wisata di kota Melaka. Kami memutuskan naik bus kota Pesona Melaka yang letak halte keberangkatan bus-nya berada di belakang terminal Melaka Sentral. Bus kota nomor line 17 inilah yang akan membawa kami menuju Gedung Merah atau Stadhuis. Harga tiketnya pun murah, RM 2 per orang sekali jalan. Hanya berselang 15 menit, bus kota Pesona Melaka telah merapat di kawasan Stadhuis (Googlemaps : Gedung Merah Stadhuis Melaka). Suasana telah ramai wisatawan memadati destinasi wisata top di kawasan ini, seperti Melaka River, Gedung Stadhuis, Titik Nol Kilometer, Melaka Clock Tower, Windmill Dutch Square dan Christ Church.

Kami bergegas menuju kawasan Jongker untuk mencari lokasi penginapan sekaligus tempat sarapan. Ada warung sederhana dekat penginapan Melaka Jonker House, yang menjual menu makanan halal khas Melaka. Nama warungnya Sayyid Antique And Cafe (Googlemaps : Sayyid Antique And Cafe Melaka). Warung kopi ini buka dari pukul 08.30 – 17.30 setiap harinya. Ada barang-barang antik tertata rapi memenuhi interior warung yang berkesan klasik ini. Anda bisa memesan secangkir kopi, roti bakar, nasi lemak, mie goreng, tahu goreng, dan ayam goreng dengan harga bersahabat. Panggilan telepon pun berdering, ibu pemilik penginapan menghubungi untuk penyerahan kunci kamar. Ternyata rumah penginapan yang kami pesan memiliki dua pintu, bagian depan dan belakang. Bagian pintu depan menghadap jalan Lorong Hang Jebat digunakan sebagai usaha laundry. Sedangkan bagian pintu belakangnya difungsikan sebagai penginapan yang dapat menampung 7 orang wisatawan. Kunci kamar penginapan disimpan dalam loker box dengan kode akses khusus di ruang usaha laundry tanpa staf ini. Proses check in beres, kami pun bersiap untuk mendatangi satu demi satu destinasi wisata melaka populer yang ada di daftar rencana itinerary.
Berwisata di kota Melaka ini cukup enak dan nyaman. Hampir semua destinasi wisata ngetopnya terkonsentrasi di daerah yang berdekatan. Jadi dengan jalan kaki, Anda akan bisa menjangkau satu demi satu tempat wisata tersebut. Ada dua kawasan utama di Melaka yang jadi primadona wisatawan yaitu Gedung Merah Stadhuis dan Jongker Street. Kawasan Gedung Merah Stadhuis didominasi oleh bangunan klasik khas Eropa seperti seperti Stadhuis, Christ Church, Melaka Clock Tower, Dutch Windmill dan A Famosa de Santiago. Kini, bangunan ini dimanfaatkan sebagai museum dan kantor pemerintah setempat. Sedangkan kawasan Jonker banyak berisi bangunan kuno etnis China yang menguasai perdagangan kota Melaka. Di kawasan ini, Anda akan mudah menjumpai restoran, toko kue, baju, cindera mata sampai guest house yang memanfaatkan bangunan lama etnis Tionghoa. Ada juga tempat peribadatan kelenteng dan masjid berada di area Jonker. Pada malam hari Jumat, Sabtu dan Minggu mulai jam 6 PM – 24.00 PM, sepanjang Jalan Hang Jebat akan berubah menjadi Jonker Street Night Market yang selalu ramai dan meriah. Banyak barang dagangan dijajakan mulai dari barang keperluan rumah tangga, pakaian, makanan, minuman dan aksesoris cantik bisa ditemukan di sini. Anda harus pandai menawar untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga murah.

Salah satu wisata keren yang sangat layak Anda coba adalah Melaka River Cruise. Anda bisa membeli tiket nya di loket penjualan yang salah satu nya ada di dekat Melaka 0 Mile Statue. Tour Melaka River Cruise akan membawa para penumpangnya menyusuri Melaka River selama 45 menit perjalanan. Perahu Tour akan membawa Anda menjelajahi berbagai warisan dan nuansa kontemporer di sepanjang sungai Melaka yang semarak. Selama tour para penumpang akan menyaksikan tempat klasik dan bersejarah seperti Red Building Bastion Middleburg, Bangunan Pra-Perang Stadthuys, Jonker Street The Shore Shopping Gallery, Mural Warna-warni, Masjid Kampung Hulu, Ferrish Wheel, Eye on Melaka, Gereja St. Francis Xavier, Air Mancur (hanya malam), Kampung Morten, Bakau Route. Tips : waktu yang tepat naik Melaka River Cruise saat petang menjelang pergantian sore dan malam.
Puas jalan-jalan di Melaka, yuuk mengintip sunflower festival lopburi https://senangjalan.com/2018/12/10/cantiknya-festival-bunga-matahari-sunflower-festival-di-kota-lopburi/
3 thoughts on “Inilah Destinasi Wisata Paling Populer dan Hit di Melaka”
oke