Belitung : Ini Dia Panduan Paten Wisata Pulau Belitung
Hari kedua ini bertepatan dengan Hari Jumat 4 Mei 2018. Waktu jalan-jalan hari ini akan disela ibadah sholat Jum’at. Sesuai rencana, setelah sarapan pagi di hotel, kami memacu kendaraan menuju Danau Kaolin. Cekungan danau ini terbentuk dari kegiatan penambangan kaolin yang ada di kota Tanjung Pandan. Jaraknya tidak begitu jauh dari pusat kota, sekitar dua puluh menit perjalanan dengan kendaraan. Suasana pagi menjelang siang di areal danau Kaolin cuaca cukup cerah dengan limpahan sinar matahari yang terik. Kami parkir motor di warung es kelapa muda pas pojokan pinggir danau. Sambil memesan satu butir kelapa muda, kami beristirahat sejenak sambil mengamati suasana sekitar danau Kaolin tersebut. Ada beberapa truk dan mobil eskavator beroperasi mengeruk dan memindahkan material tanah yang mengandung kaolin di kawasan danau Kaolin. Seperti-nya aktivitas penambangan masih berlangsung, sehingga pengunjung tidak diperbolehkan turun ke sisi danau. Ada banyak papan petunjuk keselamatan yang terpampang di sekeliling danau. Terdapat pagar pembatas yang dipasang mengitari salah satu sisi danau sebagai tanda batas aman bagi para pengunjung yang sedang menikmati view danau kaolin. Dari pinggir pagar ini, pengunjung bisa berfoto dan mengamati keindahan danau yang pinggirannya berwarna putih dengan air berwana hijau muda. Kami tidak berlama-lama di sini karena cuaca yang cukup panas. Setelah membayar pesanan satu butir kelapa muda, kami pun beranjak ke destinasi berikutnya, Warung Makan khas Belitung Timpo Duluk di Kampung Parit kota Tanjung Pandan. Saat sampai di depan warung makan ini, ternyata belum buka, dari petunjuk papan informasi di pintu masuk tertera jam buka warung nya dari jam 11.00 s.d. 22.00. Sambil menunggu waktu resto buka, kami beranjak ke kedai gorengan kaki lima di depan bangunan sekolah Taman Kanak Kanak, sekitar 50 meter dari lokasi Warung Makan Timpo Duluk. Pembeli gorengan datang dan pergi, menandakan kedai tersebut cukup recommended dari segi rasa dan harga. Harga sepotong gorengan pisang, tahu, risol rata-rata seribu rupiah. Untuk artikel pengalaman kuliner di Warung Khas Belitung Timpo Duluk, bisa berkunjung ke website www.senangkuliner.com.
Setelah selesai mencicip makan siang di resto Timpo Duluk, hujan turun dengan lebatnya. Kami pun tetap menunggu di restoran sampai hujan reda. Begitu reda, kami arahkan motor menuju Pantai Tanjung Pendam yang tidak jauh dari pusat kota. Cukup lima belas menit dengan kendaraan, Anda bisa mencapai pantai yang menjadi pusat hiburan bagi warga kota saat hari libur ataupun akhir pekan. Karena suasana cukup sepi, setelah berkeliling kami pun beralih ke destinasi berikutnya, Pantai Tanjung Tinggi. Perjalanan yang akan kami lalui lumayan jauh dan juga masih disertai hujan gerimis, kami memacu motor sewaan hati-hati. Dari Pantai Kelayang sepuluh menit dengan kendaraan baru sampai di sini. Di Pantai yang mendapat julukan Pantai nya Laskar Pelangi. Cuaca cukup cerah saat kami memasuki Pantai ini. Semuanya gratis, baik saat masuk ke lokasi wisata maupun parkir kendaraan, yang bayar hanya bila akan ke toilet, biasa siapkan saja uang recehan 2 – 5 ribu rupiah. Pengunjung tidak begitu ramai, suasana pantai cukup bersih, ombak tenang dan di dasar air tidak banyak dijumpai karang sehingga enak dan nyaman buat main air laut atau pun berenang. Pantai Tanjung Tinggi punya keunikan dan ciri khas tersendiri. Deretan gugus batu yang tinggi menjulang menjadikan pantai ini unik dan indah dipandang. Banyak di antara pengunjung yang melompat dan berjalan dari satu batu ke batu lain nya untuk mendapatkan pemandangan pantai yang indah plus spot foto yang ajib dan keren. Hati-hati ya saat berjalan atau melompat di antara batu ini, jangan sampai terpeleset atau pun terjatuh, yang tentu saja akan mengganggu kenyamanan perjalanan wisata Anda. Sobat senangjalan.com juga bisa menyewa aneka ban, kanoe, ataupun perahu untuk melengkapi keseruan bermain di Pantai Tanjung Tinggi ini.
Puas bermain air dan menikmati suasana Pantai tanjung tinggi nan keren, tibalah saatnya menuju ke destinasi terakhir, berburu sunset di Bukit Berahu. Mulanya kami tidak yakin akan bisa melihat fenomena sunset di Pulau Belitung hari ini. Karena sepanjang siang hingga menjelang sore, hujan turun dengan lebatnya. Sedikit menghambat perjalanan kami menuju beberapa destinasi wisata yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Harapan bisa menikmati sunset itu muncul saat sedang berada di Pantai Tanjung Tinggi, matahari terlihat jelas dan awan pun jarang terlihat di langit sore itu. Tepat pukul 17.00 kami kembali ke pusat kota Tanjung Pandang sambil mampir ke Pantai Bukit Berahu untuk bisa melihat moment matahari pulang ke peraduannya. Beberapa saat menjelang matahari tenggelam, ternyata kami belum juga sampai ke destinasi tujuan. Namun saat sedang memacu kendaraan bermotor menuju Pantai Bukit Berahu, kami sempat melihat ada dermaga berupa jembatan yang menjorok ke tengah laut di sebelah kanan jalan. Sekilas terlihat ada tiga motor parkir di ujung jembatan, dengan beberapa pengemudi nya bersantai menikmati suasana laut sore itu. Tanpa pikir panjang, kami putar balik menuju dermaga tersebut. View sunset dari atas jembatan ini cukup clear dan keren. Kadang ada beberapa perahu nelayan hilir mudik di depan sinar matahari yang akan terbenam, jelas menambah keindahan panorama menjelang sunset sore itu. Kami berdiri tenang sambil mengamati detik-detik matahari menuju peraduan, beberapa foto sempat kami ambil untuk mengabadikan momen yang menarik ini. Jadi bila sobat senangjalan.com sedang berwisata di pulau Belitung sempatkan-lah untuk menikmati momen sunset ini, yang tentu-nya bisa dijumpai di Pantai Tanjung Pendam (di pusat kota Tanjung Pandan), di Pantai Tanjung Binga atau di Pantai Bukit Berahu. Semoga cuaca cerah berpihak pada Anda. Jadi, hari ini tuntas sudah jelajah ke 4 destinasi unik yang ada di Pulau Belitung yaitu Danau Kaolin, Warung Makan Khas Belitung Timpo Duluk, Pantai Tanjung Tinggi dan berburu sunset di Pantai Batu Berahu. Saat-nya beristirahat untuk jelajah ke Belitung Timur besok hari 🙂