senangjalan.com – pengalaman mudik lebaran tahun 2018

2018  – pengalaman mudik lebaran 1439H tahun 2018

Mudik lebaran tahun ini memiliki rute unik dengan moda transportasi yang beragam. Mudik tahun ini pun merupakan mudik dengan libur cuti bersama terpanjang dalam sejarah. 😀

Etape I : Jakarta – Semarang

Lebaran 2018 : Tol Cirebon – Semarang

Perjalanan Jakarta – Semarang kami tempuh dengan menggunakan mobil pribadi melintasi jalan tol Jakarta-Semarang. Ruas tol seksi Jakarta-Brebes merupakan tol operasional berbayar. Sedangkan seksi Brebes-Semarang berupa tol fungsional gratis yang dioperasikan selama periode mudik lebaran tahun 2018. Keberadaan tol fungsional ini cukup membantu pemudik untuk bisa mencapai kampung halaman lebih cepat. Meskipun fasilitas pendukung yang ada di sepanjang jalan tol ini masih seadanya. Anda harus tetap berhati-hati mengemudikan kendaraan apalagi pada malam hari.  Kontur jalan yang belum rata, dan penerangan jalan seadanya, memerlukan ekstra kehati-hatian para pengemudi. Rest area temporer banyak dibangun untuk pemudik melepas lelah, makan minum, dan beribadah. Ada satu terobosan baru Pertamina berupa pom bensin mobile yang ada di setiap rest area. Pom bensin berupa mobil tangki bbm yang dilengkapi alat tera atau pun bbm dalam kaleng 10 liter-an siap tuang. Selama perjalanan Jakarta-Semarang PP ini, kami hanya menjumpai dua kali kemacetan. Pertama di tol Cipali karena penanganan kecelakaan tunggal dan kedua, di daerah Batang karena jembatan penghubung tol fungsional belum tersambung sempurna. Namun macet-nya tidak terlalu lama. Apabila mudik dengan timing yang tepat, jarak Jakarta-Semarang bisa ditempuh dalan waktu 7 jam sahaja.

Etape 2 : Jakarta – Jember

Garuda Indonesia CJ1000Z

Pada etape dua ini kami menggunakan kombinasi moda transportasi pesawat terbang Jakarta – Banyuwangi dan kereta api Banyuwangi – Jember. Kami menumpang maskapai Garuda Indonesia Airways yang memiliki jadwal terbang reguler dengan jenis pesawat Embraer CJ1000Z. Pesawat ini berupa pesawat jet kecil berpenumpang 200 orang dengan pengaturan tempat duduk 2 ka 2 ki dalam setiap barisnya. Ada total 42 baris kursi penumpang kelas ekonomi dan 4 baris kelas bisnis. Hahaha 😀  Sekilas pengaturan kursinya mirip bis executive AKAP, namun cukup nyaman untuk perjalanan hampir dua jam menuju Banyuwangi. Bandara Blimbingsari termasuk bandara eco-green dengan sebagian besar permukaan atap-nya tertutup rumput hijau. Banyak kisi-kisi lubang udara ditambahkan di dinding bangunan dan kolam-kolam ikan bertebaran di sekeliling area bandara. Meskipun tanpa bantuan pemasangan perangkat air conditioning,  udara di dalam bandara tetap sejuk dan kaya dengan semilir angin.

Kami tidak bisa berlama-lama menikmati bandara ini, jadwal keberangkatan kereta sudah menunggu di stasiun Banyuwangi Baru. Anda bisa memesan taksi yang ada di Bandara untuk menuju dalam kota Banyuwangi. Sebenarnya, stasiun kereta api terdekat dari Bandara Blimbingsari adalah stasiun kereta Rogojampi, hanya 15 menit perjalanan dengan taxi bandara. Kami sarankan, bila Anda hendak bepergian ke Kota Jember dan sekitarnya untuk beli tiket kereta di stasiun Rogojampi. Selain lebih cepat juga hemat ongkos taxi bandara nya (50 ribu rupiah).

Kereta api ekonomi Probowangi

Setelah print tiket dan boarding kereta api, kami pun segera mencari nomor gerbong dimana tempat duduk kami berada. Suasana gerbong kereta api cukup ramai dengan penumpang. Kondisi gerbong bersih dan udara yang keluar dari air conditioning cukup dingin. Ough ya…, perangkat AC yang dipasang di setiap gerbong kereta berupa AC split seperti yang dipasang di rumah-rumah 🙂 Anda bisa pesan makanan dan minuman di restoran kereta ini atau melalui pramusaji yang hilir mudik melayani penumpang. Perjalanan dari stasiun Banyuwangi Baru ke Stasiun Jember cukup ditempuh dalam waktu tiga jam dengan pemandangan alam hutan, sawah, perkebunan tebu dan karet yang mempesona. 🙂

Etape 3 : Jember – Surabaya – Jakarta

Kereta api eksekutif Mutiara Timur siang

Kami menumpang kereta api Mutiara Timur Siang jurusan Banyuwangi – Surabaya untuk menuju ke kota Surabaya. Dengan lama perjalanan selama 4 jam, cukup bagi kami untuk beristirahat sambil menikmati suasana pemandangan indah sepanjang perjalanan. Selama transit di Surabaya sebenarnya masih sempat wisata city sightseeing sambil kuliner. Namun berhubung sedang hari lebaran, banyak restoran atau warung makanan kuliner Surabaya an yang tutup. Kami mampir ke Grand City Mall yang tak jauh dari Stasiun Kereta Gubeng untuk mencari menu makan siang sebelum take off menuju Jakarta menggunakan penerbangan maskapai Garuda pada jam 20.00 WIB.

Habis mudik lebaran, Jalan-jalan seru ke Korea yuuk, kepo in cerita nya yuuk https://senangjalan.com/2018/07/13/ihwa-mural-village-kampung-lukisan/

One thought on “senangjalan.com – pengalaman mudik lebaran tahun 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *