2014/2016 – rotterdam kota pelabuhan klasik nan futuristik
Perkenalan pertama kami dengan kota Rotterdam, kota pelabuhan terbesar dan teramai di negeri kincir angin ini terjadi pada tahun 2014, saat perjalanan Eropa kami yang pertama. Saat itu kunjungan kami cukup singkat, di sela-sela perjalanan sehari ke kota Denhaag untuk melihat Madurodam dan pantai Scheveningen. Kota ini spesial, karena memiliki banyak bangunan iconik yang dibangun selepas Perang Dunia II berakhir, dengan desain bangunan benar-benar fresh dan berbeda dengan kota-kota lain di negeri Belanda semisal Amsterdam. Kota Rotterdam merupakan salah satu kota dengan tingkat kehancuran bangunan yang paling besar, banyak bangunan dan jembatan porak poranda selama perang dunia kedua, sehingga saat dibangun kembali banyak di antara nya dibuatkan desain baru nan futuristik seperti tampak pada Markthall, Cubic, Wilhelmina Bridge. Pada kunjungan kedua kali ini, kami menginap semalam di pinggiran kota Rotterdam, di sebuah apartemen milik orang Belanda keturunan Suriname di kawasan Maashaven, setelah menempuh perjalanan overnight bus dengan flixbus dari kota Paris Perancis.
Sampai di tempat pemberhentian bus, di sebuah terminal tram dan metro Rotterdam Zuidplein, jam masih menunjukan pukul 09.00, kami beli tiket dag kaart atau tiket harian untuk menaiki transportasi umum mengitari beberapa destinasi wisata di kota Rotterdam. Tram-Tram nya cukup modern dan bersih. Kami menginap di kawasan Maashaven, uniknya di kawasan ini ada beberapa jalan yang dinamai dengan nama-nama tempat di Indonesia seperti Atjehstraat, Lombokstraat, Delistraat, Sumatraweg, dan Timorstraat. Unik bukan. Meskipun belum memasuki waktu check-in, pemilik apartemen berbaik hati mengijinkan kami menyimpan koper-koper bawaan sebelum waktunya tiba, sehingga kami bisa leluasa untuk bergerak dari destinasi satu ke destinasi selanjutnya di kota Rotterdam. Langkah pertama, begitu sampai di daerah baru selalu orientasi sekitar penginapan untuk mencari supermarket, laundry dan tempat makan terdekat yang sudah kami tandai koordinat Google map nya saat masih di Indonesia.
Layanan laundry di Rotterdam, yang kami temui di sebuah ruko dekat penginapan, semuanya self service dengan sistem koin, dan tidak kami temui satu orang pegawai pun yang menunggui tempat laundry ini. 🙂 Mungkin tenaga kerja di sini relatif mahal gaji-nya sehingga para pemilik usaha laundry lebih memilih sistem koin ini daripada menggaji pegawai. Dan ada free Wi-Fi di sini sehingga menunggu pun tidak terasa menjemukan. Lokasi ruko laundry ini berdekatan dengan Markt Afrikaanderplein, sebuah pasar tradisional yang setiap hari Sabtu penjual nya banyak menjajakan kebutuhan dasar seperti sayur mayur, buah-buah an, ikan, daging, keju dan lain-lain. Dan pada hari minggu pasar tumpah ini berganti barang dagangan menjadi pasar kain dan baju. Sambil menunggu selesai mesin laundry menjalankan tugasnya, kita bisa berkeliling untuk sekedar membeli kudapan atau sekedar cuci mata melihat warga kota Rotterdam menjajakan barang dagangan nya. Setelah menemukan tempat laundry, super market dan jalan-jalan ke flea market, kami pun melangkahkan kaki ke stasiun metro Rijnhaven, dengan menaiki metro turun di stasiun metro Leuvenhaven, kami menyambangi destinasi pertama Erasmusburg, sebuah jembatan iconic yang mirip-mirip dengan jembaran pasupati yang ada di Bandung.
Jembatan ini menghubungkan kawasan Wilhelminaplein di sebelah tenggara dengan kawasan Wilhemplein di arah barat laut yang terpisah oleh Erasmusburg Strompolder. Perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Blaak tempat beberapa destinasi menarik seperti Markthal, Cubic House dan Oudehaven. Dari stasiun metro Leuvenhaven kami turun di stasiun metro Beurs untuk ganti moda ke tram di halte Beurs untuk menuju halte pemberhentian tram Blaak yang sudah berdekatan dengan ke 3 destinasi wisata di atas, cukup dengan berjalan kaki. Markthal atau Market Hall adalah gedung bertingkat berbentuk tapal kuda yang difungsikan sebagai hunian apartment dan perkantoran dengan lantai dasarnya digunakan sebagai pasar tradisional modern. Di pasar ini bisa dijumpai aneka kuliner khas negeri kincir angin, keju, minuman, suvenir dan aneka kafe dan restoran. Markthal diresmikan oleh Queen Maxima pada tanggal 1 Oktober 2014.
Cubic house atau rumah kubus atau dalam istilah Belanda disebut Kubuswoningen adalah sekumpulan rumah inovatif yang dibangun di Rotterdam Belanda, dirancang oleh arsitek kenamaan Piet Blom berdasarkan konsep “living as an urban roof”. Cubic house merupakan perumahan berkepadatan tinggi dengan ruang yang cukup di atas tanah dengan tujuan utama mengoptimalkan penggunaan ruang di dalamnya. Blom memiringkan kubus rumah konvensional 45 derajat, dan meletakkannya di atas tiang berbentuk segi enam. Desainnya mewakili sebuah desa di dalam sebuah kota, di mana setiap rumah mewakili sebuah pohon, dan semua rumah bersama-sama, sebuah hutan. Dibangun pada tahun 1977 dari total 55 bangunan hanya berhasil dibangun sebanyak 39 rumah kubus.
Oude Haven merupakan pelabuhan tua dengan view latar belakang kapal klasik dan bersejarah yang mengesankan, menjadikan Oude Haven tempat populer bagi penduduk setempat untuk bertemu, makan, minum dan menari di kafe kafe yang tersebar di setiap sudut pelabuhan tua ini. Pada musim panas, teras bar dan restoran kawasan di Oude Haven dan dikunjungi wisatawan lokal maupun manca negara untuk bersantai sambil ngobrol sampai larut malam. Di Oude Haven sobat senangjalan.com juga bisa menjumpai gedung pencakar langit pertama di Eropa yaitu Gedung Putih Westermeijer. Oude Haven berada di Maritim district dan sangat mudah dicapai dari stasiun metro blaak dan water taxi.Dari kawasan Blaak area dengan menumpang moda angkutan tram, team senangjalan.com melanjutkan perjalanan menuju kawasan Centraal Station yang merupakan stasiun kereta api utama di Kota Rotterdam.
Rotterdam Centraal Station yang memiliki nama lain international gateway to Rotterdam, setiap harinya dikunjungi hampir 110.000 untuk naik bus, trem, metro atau kereta api. Kereta antarkota dari seluruh penjuru negeri (termasuk Direct Intercity), Thalys ke Paris, dan kereta api berkecepatan tinggi internasional lainnya berhenti di sini beberapa kali dalam sehari, bahkan ada beberapa kereta yang datang beberapa kali dalam satu jam. Rotterdam Central Station mulai di makeover secara keseluruhan dimulai pada tahun 2004 dan diresmikan beroperasi nya pada bulan Maret 2014, sehingga menjadikan stasiun ini sebagai salah satu ikon arsitektur paling menonjol di Rotterdam. Bagian atap di atas rel sebagian tertutup panel surya, terus berlanjut sampai ke atap miring di atas aula stasiun. Sejumlah elemen bersejarah dari bekas bangunan stasiun lama (1957) karya Sybold van Ravesteyn tetap utuh, seperti jam asli di fasad depan.
Tulisan asli Centraal Station (sekarang ada lampu LED) dan ‘speculaasjes’, dua patung granit di platform 1 masih tetap dipertahankan. Lorong yang luas menuju ke platform kereta api merupakan tempat dari 25 toko menjajakan dagangan nya, seperti Dudok, Starbucks, Rituals, Burger King dan Sissy Boy. Setelah puas menikmati kawasan sekitar Rotterdam Centraal Station, kami menuju destinasi terakhir Euromast Tower sebelum menuju ke apartment penginapan untuk beristirahat. Menara observasi Euromast, dirancang oleh arsitek Rotterdam H.A. Maaskant, dibangun pada tahun 1960 untuk menandai perayaan Floriade Gardening Extravaganza kedua yang sedang diadakan di Rotterdam. Pada saat itu, Euromast dibangun setinggi 100 meter. Pada tahun 1970, Space Tower ditambahkan, sehingga menaikkan menara hingga ketinggian tidak kurang dari 185 meter, sehingga menjadikan Euromast menjadi menara observasi tertinggi di Belanda.
Dengan menggunakan lift para pengunjung Euromast hanya membutuhkan waktu 30 detik untuk sampai di menara pandang pada ketinggian 100 meter, di mana ada dek observasi dan restoran brasserie. Di sini para pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Rotterdam dan sekitarnya secara 360 derajat dari ketinggian. Lift bergulir Euroscope membawa orang ke ketinggian 185 meter. Euromast berada di distrik Scheepvaartkwartier, bisa dijangkau dari Rotterdam Central Station dengan naik trem no 8 ataub dengan water taxi. Tempat parkir berbayar tersedia untuk mobil dan bis dapat parkir gratis di tempat parkir yang telah disediakan.